Mengatur Focal length untuk fotografi anak
Kamera DSLR memiliki kemampuan yang istimewa apalagi
kamera dengan sensor full frame yang mampu menghasilkan gambar berkualitas yang
minim noise. Namun hal yang perlu diingat adalah bukan kamera yang menghasilkan
gambar namun visi seorang fotografer yang akan membentuk suatu gambar yang
menarik. Kemudahan yang didapat dari berbagai jenis lensa juga menjadi
keunggulan yang tidak ditemui pada kamera pocket, dan seperti yang banyak
dibahas dalam forum online lensa dengan focal length kisaran 80-130 mm
merupakan focal length ideal untuk fotografi portrait apapun termasuk anak.
focal length tersebut akan memberikan jarak ideal untuk melakukan komunikasi
dengan sikecil, karena bila terlalu dekat bisa jadi mereka kaku dan bila
terlalu jauh kita akan sulit berkomunikasi dengan mereka.
Fotografer : Paul david, diambil menggunakan lensa fixed
80 mm, bukaan aperture f/5.6 dan shutter speed 1/400 pada ISO 200 menghasilkan
background yang jelas. Hal tersebut juga berarti menjadikan background sebagai
bagian dari cerita.
Lensa portrait yang banyak terdapat dipasaran adalah
50mm, yang jika dipasangkan pada kamera crop(1.6misalnya) menjadi 1,6 x 50mm =
80mm. jarak ini tidak akan mendistorsi perspektif subjek sehingga subjek akan
nampak natural. Hal yang menjadi masalah adalah dengan focal length tersebut
kita sulit mengisolasi atau memisahkan subjek dengan background karena depth of
field yang cukup lebar. Semakin pendek focal length maka akan semakin lebar
area jelas dalam gambar. Jika background semakin jelas maka kita akan semakin
sulit memisahkan subjek dari background sehingga mata viewer
kadang kebingungan melihat subjek yang kurang dominan. Bahkan saat kita
menggunakan bukaan aperture yang paling lebar tetap saja background akan
nampak.
Fotografer simply CVR menggunakan lensa focal length
250mm, yang menghasilkan background blur bahkan pada bukaan aperture f/7, pada
shutter speed 1/60 dan ISO 400. Coba bandingkan perbedaan focal length antara
kedua lensa yang menghasilkan efek blur yang signifikan.
Nah, jika kita menggunakan lensa tele panjang hal
tersebut tidak akan terjadi, dan dalam banyak kasus focal length 200 mm akan
menghasilkan gambar potrait yang mampu mengisolasi subjek. Dipasaran banyak
dijual lensa zoom dengan panjang focal antara 50-200 mm dengan bukaan aperture
yang lebar misalkan f/3.5 yang akan sangat ideal untuk fotografi portrait, dan
masalah lain yang akan kita temukan adalah kita akan mengeluarkan biaya cukup
mahal untuk mendapatkan lensa tersebut. Ingat untuk tidak menggunakan focal
length diatas 300 mm karena justru akan mendistorsi bentuk subjek. Hidung akan
nampak datar seperti tempelan serta telinga dan mata akan nampak pararel dan
hal lainnya kita akan berjarak cukup jauh untuk memotret sikecil sehingga lebih
menyulitkan komunikasi atau pengawasan terhadap mereka.
Komentar
Posting Komentar