Garis Diagonal Dalam Fotografi
Garis diagonal pada umumnya bisa berperan baik dalam memandu
mata para penikmat foto dalam sebuah gambar. Garis-garis tersebut bisa
menciptakan Point of Interest karena
mereka bersinggungan dengan garis lain dan memberikan kedalaman gambar melalui
sebuah prespektif. Garis-garis tersebut juga bisa menambahkan sense of
action pada sebuah gambar dan juga tampilan yang dinamis. Sobat layak
untuk mempertimbangkan bagaimana ketika akan menggunakan garis diagonal guna
menuntun mata penikmat foto ke sebuah subyek atau Point of Interest.
Hasil dari sebuah penilitian tentang bagaimana cara seseorang
melihat gambar mengungkapkan bahwa kebanyakan dari mereka secara alami akan
melihat gambar dari arah kiri ke kanan, jadi sebuah garis diagonal yang bermula
dari sisi kiri bawah dan bergerak ke arah kanan atas gambar bisa sangat
membantu komposisi foto kalian.
Sobat tentu tidak ingin memecah atau membagi foto kalian menjadi
Dua bagian dengan menggunakan sebuah garis diagonal kaku dari sudut bawah ke
sudut atas, akan jauh lebih baik jika kalian menggunakan pola atau kurva
diantara bentuk-bentuk yang ada di dalam frame.
Buatlah garis diagonal tersebut ‘off center‘ atau tidak
terpusat di tengah dan menuju ke sisi sudut yang lain daripada menggunakan
garis diagonal yang berawal dari sudut kiri menuju ke sudut kanan atas.
Patut diingat bahwa sekelompok garis diagonal yang menuntun ke
arah berbeda dan bersebrangan satu dengan yang lain bisa menambah ‘sense of
action’ pada foto kalian, tetapi jika kalian menempatkan garis diagonal terlalu
banyak bisa membuat kekacauan serta kebingungan para penikmat foto kita.
Sama seperti pada garis horisontal serta vertikal,
bahwa garis diagonal yang terulang pada sebuah foto bisa menciptakan pola yang
efektif dan bisa menjadi sebuah focal point atau Point of Interest dari foto
tersebut. Sawah yang baru saja dibajak atau gundukan pasir pantai mungkin bisa
menjadi contoh aplikasi dari garis diagonal dalam fotografi.
Komentar
Posting Komentar