Komposisi dan pencahayaan Fotografi Makanan


Tujuan utama dari fotografi makanan adalah mengundang selera makan dari setiap orang yang melihat gambar makanan. Bukan hanya makanan, namun banyak sekali elemen yang terlibat didalamnya seperti dekorasi meja, proses memasak, penyajian yang bisa kita bingkai menjadi sebuah gambar menarik.
Komponen fotografi makanan
Jika kita tidak memiliki sesuatu yang menarik untuk difoto, tidak mungkin kita menghasilkan gambar yang menarik. Namun hal sederhana akan tampil sangat menarik jika kita mampu “mengenalinya”, sesuatu yang sederhana dan berukuran cukup kecil bisa saja tampil sangat menarik dengan kombinasi antara detail dan warna. Jadi pada intinya sama saja dengan jenis fotografi lain yakni mampu mengenali keindahan.
Cahaya juga merupakan komponen penting untuk menyinari objek. Area terang maupun gelap bisa digunakan untuk memperkuat tekstur dan memperkuat warna, menonjolkan area tertentu dsb. sedangkan cahaya terdifusi merata akan menghasilkan gambar makanan yang lembut dan memiliki kesan bersih. Lensa makro sangat berperan dalam menampilkan detail benda-benda berukuran kecil yang akan ditampilkan dalam bentuk yang cukup besar. Namun jika tidak memiliki, sah-sah saja menggunakan lensa apapun yang ada karena kreatifitas tidak memiliki batas.
Story telling
Bukan hanya makanan yang menjadi objek kita, karena proses memasak makanan juga bisa diabadikan untuk menghasilkan rangkaian cerita sebelum terwujud hasil akhir. Baik koki, atau tangan cekatan koki dalam membuat makanan bisa jadi “bahan” menarik untuk fotografi. Apakah kita ingin membekukan pergerakan atau justru mengabadikan gerakan adalah pilihan yang berbeda untuk menghasilkan karya yang berbeda yang sama-sama menarik. Story telling juga memberikan kita patokan, dari mana kita bisa memulai fotografi karena fotografi makanan bukan hanya soal “makanan” yang tersaji namun termasuk banyak elemen mulai dari pembuatan,penyajian sampai dengan menikmati makanan tersebut.
Menjual emosi
Saat menghasilkan gambar maka kita sedang menjual emosi yang terkandung didalam sebuah makanan. Maka bisa jadi kita adalah salesman emosi, dan hal ini bukan hanya berlaku pada fotografi makanan, namun hampir semua jenis fotografi dimana emosi dalam gambarlah yang mampu mengikat emosi viewer. Setiap orang pasti bisa merasakan emosi pada suatu makanan, misal makanan tersebut terasa manis, masih hangat dimana ada kepulan asap, atau cokelat yang meleleh diatas es krim tepat saat dituangkan akan menghasilkan emosi. Makanan adalah benda 3 dimensi, dan kesan tersebut perlu ditampilkan dengan shadow, agar tampak nyata, dan emosi bisa terbaca dengan baik.
Komposisi
Kelebihan dari fotografi makanan adalah kita menghadapi benda-benda diam dan berukuran kecil sehingga bisa mengatur tata letak sehingga seimbang bila dilihat secara visual. Namun ingat, misi kita sebenarnya adalah mengundang selera makan / menampilkan kesan lezat suatu makanan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pencahayaan Split lighting untuk Foto portrait

Mengenal Fotografi Hitam & Putih

Teknik Reverse Ring Dalam Dunia Fotografi Macro